Archives

MENGEVALUASI HASIL USAHA


Penyusunan Laporan Keuangan

1. Laporan Manajemen

a. Laporan harian/mingguan

Laporan harian yang dibutuhkan adalah tentang hal-hal yang bersifat operasional. Laporan harian meliputi: posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai & kredit), pembayaran kontan, uang yang diterima dari tagihan hutang, saldo kas dalam bank, dan saldo akhir kas.

Wirausaha yang progresif akan juga menginginkan perincian sediaan sehari-hari sehingga tingkat sediaan dapat dikendalikan, dalam kaitannya dengan penjualan dan arus kas. Banyak kegagalan karena tidak dapat mengendalikan persediaan

b. Laporan bulanan

Untuk perusahaan yang baik, perusahaan membutuhkan adanya laporan bulanan yang terdiri dari:

    • Laporan laba rugi yang terperinci
    • Analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok jasa
    • Analisis dari arus kas, debitur, kreditur, dan ikatan keuangan
    • Analisis rasio intern yang menunjukkan tingkat efisiensi dan menyorot kecendrungan, dengan perbandingan antara rencana dan realisasi sebenarnya.

c. Laporan triwulan

Laporan bulanan akan tersedia setiap bulan, dan informasi ini seharusnya tersedia antara lain:

    • Suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan
    • Perbandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok ukur efisiensi
    • Analisis kecendrungan secara lebih terperinci daripada yang biasanya disediakan setiap bulan
    • Informasi tentang bisnis sekarang untuk memungkinkan meninjau kembali kegiatan dan memproyeksikan rencana masa depan.

d. Laporan tahunan

Laporan tahunan utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan keterangan arus kas, yang bersama-sama dengan laporan triwulan akan merupakan dasar bagi perencanaan strategis.

2. Laporan Keuangan

Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan, yaitu:

a. Neraca

Memuat tentang gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.

Komponen neraca:

1)       Aktiva (assets)

Adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva terdiri dari: aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.

2)       Kewajiban (liabilities)

Adalah utang-utang perusahaan yang timbul karena peristiwa (transaksi) masa lalu dan harus diselesaikan di masa mendatang dengan menyerahkan aktiva atau sumber daya perusahaan (berupa pelunasan). Utang terdiri dari: utang lancar, utang jangka panjang, dan utang-utang lainnya yang tidak termasuk ke dalam dua utang sebelumnya.

3)       Ekuitas (equity)

Adalah hak pemiliikan atas aktiva perusahaan yangmerupakan kekayaaan bersih yaitu selisih aktiva dengan utang. Pemberian nama ekuitas tergantung jenis perusahaannya.

Bentuk perusahaan

Nama Modal

PerseoranganPersekutuan (CV, Firma)PerseroKoperasi Modal ……….. (nama pemilik)Modal ………….. (nama pemilik/sekutu)Modal saham (stock)Simpanan pokok, simpanan wajib, dan cadangan

b. Laporan laba-rugi

Adalah laporan yang menunjukkan kinerja/kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan selama periode tertentu, terdiri dari unsur pendapatan dan beban.

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh melalui penyerahan barang atau jasa kepada pembeli yang biasanya diukur dengan aktiva yang diterima sebagai penukaran atas barang atau jasa yang diserahakan selamaperiode tertentu.

Pendapatan ada dua, yaitu

      • Pendapatan operasional adalah pendapatan dari kegiatan utama perusahaan
      • Pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari luar usaha pokok yang sifatnya insidental.

Beban (expenses) adalah semua pengorbanan yang terjadi ditunjukkan utnuk memperoleh pendapatan selama periode tertentu. Beban dapat dibedakan atas dua:

    • Beban operasional adalah beban yang terjadi ditunjukkan dalam rangka pendapatan operasional
    • Beban non operasional adalah beban yang terjadi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan.

Laba rugi memperlihatkan operasi perusahaan selama satu periode, seperti satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan.

Persamaan untuk laporan laba rugi:

Image

c.      Laporan perubahan posisi keuangan (arus kas)

Tujuannya adalah utnuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar ( penggunaan  dan sumber modal kerja perusahaan)

Laporan arus kas adalah laporan yang digunaka untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pada periode tertentu.

Laporan arus kas melaporkan hal-hal sbb:

1)       Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi

2)       Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas investasi

3)       Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan.

4)       Jumlah kas akhir periode.

Teknik Menyusun Laporan Keuangan

Tujuan penyusunan laporan pengelolaan usaha adalah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas usaha.

Jenis laporan :

  1. Laporan lisan: laporan yang disampaikan dengan lisan dan langsung dilaporkan oleh penyusun kepada pimpinan perusahaan mengenai maju mundurnya pengelolaan usaha
  2. Laporan tertulis: laporan yang disusun secara tertulis mengenai pertanggungjawaban bawahan kepada atasannya.

Langkah penyusunan laporan

  1. Penyusun harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut harus dilaporkan
  2. Penyusun mengetahui bidang apa yang ahrus dilaporkan
  3. Bidang manakah dari masalah pengelolaan usaha yang akan dikemukakan dalam isi laporannya.
  4. Bentuk laporan pengelolaan usaha yang bagaimana dalam penyusunan laporan usaha agar penyajiannya dapat diterima
  5. Penyusun harus menyadari bahwa pihak yang akan menerima laporan belum mengerti tentang isi laporan
  6. Penyusun sebelumnya harus mengetahui apakah masalah yang dilaporkannya ada hubungannya dengan masalah lainnya
  7. Informasi yang melatarbelakangi masalah/bidang yang akan dikemukakan dalam laporan, perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang memiliki perusahaan

Sistematika penyusunan laporan pengelolaan usaha

  1. Judul laporan (ditulis pada sampulnya)
  2. Daftar isi laporan (terdiri atas bab, pasal dan ayat)
  3. Masalah pokok laporan (memuat tujuan laporan, tujuan penilaian, tujuan penelahaan, dsb.
  4. Batang tubuh laporan (memuat semua fakta, data, pandangan, dan alasan-alasannya.
  5. Penutup laporan (berisi laporan)
  6. Sumber-sumber laporan usaha
  7. Lampiran-lampiran laporan usaha

Contoh bentuk laporan pengelolaan usaha:

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha

 

A. Bidang kegiatan usaha

  1. Jenis kegiatan
  2. Jenis usaha …………………….., volume    =Rp ……………………………..
  3. Jenis usaha …………………….., volume    =Rp ……………………………..
  4. Jenis usaha …………………….., volume    =Rp ……………………………..
  5. Jenis usaha …………………….., volume    =Rp ……………………………..

B. Rugi/laba

  1. Unit……………………………, Rugi/laba      = Rp……………………………..
  2. Unit……………………………, Rugi/laba      = Rp……………………………..
  3. Unit……………………………, Rugi/laba      = Rp……………………………..
  4. Unit……………………………, Rugi/laba      = Rp……………………………..

C. Bidang keuangan

  1. Neraca (terlampir)
  2. Analisis:
    1. Likuiditas                    =       ………………………….%
    2. Solvabilitas                 =       ………………………….%
    3. Rentabilitas                =       ………………………….%

D. Bidang permodalan

  1. Modal sendiri                                          =    Rp  ………………………
  2. Modal asing
    1. Pinjaman jangka pendek             =    Rp  ………………………
    2. Pinjaman jangka panjang            =    Rp  ………………………
    3. Pinjaman lain-lain                        =    Rp  ………………………

E. Bidang administrasi dan umum

  1. Buku-buku
    1. Buku pembelian tunai                  =    Rp  ………………………
    2. Buku pembelian kredit                 =    Rp  ………………………
    3. Buku pembelian barang               =    Rp  ………………………
    4. Buku penjualan tunai                   =    Rp  ………………………
    5. Buku voucher                               =    Rp  ………………………
  2. Dokumen-dokumen dagang
    1. Surat-surat perjanjian dagang    =    Rp  ………………………
    2. SITU, SIUP, NPWP, AMDAL, dll      =    Rp  ………………………
    3. Faktur dan kuitansi                      =    Rp  ………………………
    4. Nomor rekening bank                   =    Rp  ………………………
    5. Nomor registrasi perusahaan       =    Rp  ………………………
    6. Nota penjualan dan pembelian    =   Rp  ………………………

F. Bidang ketenagakerjaan

  1. Manajer                                                    =    Rp  ………………………
  2. Karyawan                                                 =    Rp  ………………………

G. Bidang pemasaran

  1. Lokal                                                        =    Rp  ………………………
  2. Nasional                                                   =    Rp  ………………………
  3. Organisasi pemasaran                             =    Rp  ………………………

Bidang penjualan

  1. Kondisi pasar                                           =    Rp  ………………………
  2. Kemampuan penjual                                =    Rp  ………………………
  3. Organisasi penjual                                   =    Rp  ………………………

H. Bidang organisasi

  1. Pembagian tugas                                     =    Rp  ………………………
  2. Wewenang dan tanggung jawab             =    Rp  ………………………
  3. Hubungan kerja                                        =    Rp  ………………………
  4. Rencana kerja                                           =    Rp  ………………………

Laporan Keuangan Usaha

Untuk mengetahui keadaan perkembangan keuangan usaha, seorang wirausaha harus melakukan analisis atas laporan keuangan usahanya

a.       Dasar analisis

  1. Keadaan keuangan usaha jangka pendek
  2. Keadaan keuangan usaha jangka panjang
  3. Hasil usaha perusahaan

b.       Kegunaan

1.      Para pemilik usaha

a)       Mengetahui besar kecilnya imbalan usaha

b)       Mengetahui sistem pengendalian intern

c)       Dapat tidaknya wirausaha mempertahankan kontinuitas perusahaannya

2.     Manajer perusahaan

a)       Menyusun rencana usaha yang akan datang

b)       Mengukur sistem pengendalian intern

c)       Menentukan kebijaksanaan manajer perusahaan

3.      Investor, bankers, dan kreditor

Dengan adanya analisis laporan keuangan, akan diketahui mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan, sehingga mereka dapat menentukan:

a)       Memberi tidaknya pinjaman

b)       Menghentikan investasinya atau tidak

c)       Mengubah pinjamannya menjadi modal perusahaan

4.      Pemerintahan

a)       Menetapkan besarnya pajak

b)       Menetapkan kebijaksanaan tentang ketenagakerjaan

c)       Menetapkan kebijaksanaan tentang pertumbuhan ekonomi nasional

5.      Tenaga kerja / karyawan

Dengan mengetahui hasil analisis laporan keuangan, maka dapat diketahui prospek/kemajuan perusahaan dimana tenaga kerja akan menentukan sikap:

a)       Pindah kerja ke perusahaan lain

b)       Perasaan aman dalam bekerja

c)       Adanya promosi jabatan

d)       Meningkatkan produktivitas dalam bekerja

Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah suatu perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, yang bertujuan untuk memberikan gambaran baik buruknya posisi keuangan suatu perusahaan

Ada 3 struktur keuangan dalam perusahaan, yaitu:

a) Struktur kekayaan

Adalah perimbangan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap, baik secara abslout maupun realtif

b) Struktur finansial

Adalah perbandingan yang menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yaitu yang menyangkut semua sumber pembelanjaan yang tercermin dalam passiva neraca.

Atau: perimbangan absolut atau relatif antara keseluruhan modal asing dengan jumlah modal sendiri.

c) Struktur modal

Adalah perimbangan abslout dan relatif antara utang jangka panjang dan modal sendiri.

Contoh:

Struktur kekayaan

Aktiva lancar : Rp 400.000.000,-Aktiva tetap   : Rp 600.000.000,-
Absolut  > 40 :60Relatif > 40% : 60%

Struktur finansial

Modal asing : Rp 300.000.000,-Modal sendiri: Rp 700.000.000,-
Absolut > 3 : 7Relatif > 30% : 70%

Struktur modal

Utang jangka panjang : Rp 300.000.000,-Modal sendiri : Rp 600.000.000,-
Absolut > 30 : 60Relatif > 33,3 % : 66,7 %


Penghitungan rasio keuangan:

1) Tingkat efisiensi keuangan perusahaan, dilihat dari:

Image

2) Tingkat pengurangan resiko kerugian perusahaan, dilihat dari:

a) Break event point (BEP)

 Image

b) Margin of safety

Margin of safety (persentase penurunan dalam penjualan produk dibawah penjualan yang sudah direncanakan sebelum mencapai BEP

Image

c)  Kemampuan keuangan perusahaan,dilihat dari:

 Image

3)  Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dibiayai dengan harta lancarnya.

Dilihat dari:

a) Current ratio

Image

Suatu perusahaan dikatakan liquid bila tidak kurang dari 200% atau 2:1

b)  Quick ratio

Image

Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila tidak kurang dari 100%

c) Quick asset

Image

d)  Working capital to total assets ratio

Image

4) Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi semua utang-utangnya saat perusahaan tersebut dibubarkan

Suatu perusahaan dikatakan solvabel jika rasionya minimal 100%

Image

5) Rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan/laba.

Image

Dilihat dari:

Keterangan:

SL               =       sisa laba

LP               =       laba penyertaan di perusahaan lain

BP               =       bunga pinjaman jangka panjang

MS              =       modal sendiri

MA              =       modal asing

PM              =       penyertaan modal diperusahaan lain

Teknik Perencanaan Pengembangan Usaha

Perencanaan pengembangan usaha adalah:

  1. Mengatur proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan pengadaan peralatan usaha untuk mencapai tujuan
  2. Keseluruhan proses hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan
  3. Sebuah selling document tertulis yang disiapkan dan mengungkapkan daya tarik, serta harapan sebuah usaha atau bisnis kepada penyandang dana potensial.
  4. Perkembangan sistematis dari program tindakan dan ditujukan pada pencapaian tujuan usaha yang telah disepakati dengan proses analisis, dan seleksi di antara kesempatan-kesempatan pengembangan usaha yang ada

Prinsip-prinsip pengembangan usaha:

  1. Harus dapat diterima oleh semua pihak dan dapat dilaksanakan
  2. Harus dibuat secara fleksibel dan realistis
  3. Harus mencakup semua aspek kegiatan usahanya
  4. Harus merumuskan cara-cara kerja efektif dan efisien

Manfaat perencanaan pengembangan usaha:

  1. Sebagai alat untuk membimbing jalannya pelaksanaan pengembangan usaha
  2. Mengamankan kelangsungan hidup pengembangan usaha
  3. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam rangka pengembangan usaha
  4. Sebagai pedoman wirausaha dalam pelaksanaan pengembangan usaha
  5. Sebagai alat untuk mengetahui yang akan terjadi dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
  6. Sebagai alat berkomunikasi dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
  7. Sebagai alat untuk memperkecil risiko dalam pelasanaan pengembangan usaha
  8. Memperbesar peluang usaha dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
  9. Sebagai alat pengendalian pengembangan usaha
  10. Sebagai alat memudahkan bantuan kredit modal usaha dari bnak dalam arangka pengembangan usaha

Tujuan perencanaan pengembangan usaha

  1. Membantu wirausaha untuk berorientasi ke masa depan dalam pengembangan usaha
  2. Mengkoordinasikan keputusan dan menentukan gagasanndalam pengembangan usaha
  3. Membantu wirausaha meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar dalam pengembangan usaha
  4. Membantu wirausaha  meningkatkan akses dan penguasaan teknologi dalam pengembangan usaha
  5. Membantu wirausaha meningkatkan akses sumber modal usaha dan memperkuat struktur modal dalam pengembangan usaha
  6. Membantu wirausaha meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen dalam rangka pengembangan usaha

5 langkah dasar proses perencanaan pengembangan usaha:

  1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usahanya (SWOT analysis)
  2. Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan jangka panjang (visi,misi, strategi, dan kewajiban)
  3. Menerapkan rencana strategi pengembangan usaha (program, anggaran, dan prosedur)
  4. Mengevaluasikna kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
  5. Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.

Faktor pendukung keberhasilan pengembangan usaha:

  1. Adanya perencanaan yang tepat, mantap, dan dapat dilaksanakan
  2. Visi dan misi serta dedikasi yang tinggi
  3. Sumber daya manusia yang tinggi
  4. Manajemen usaha yang handal, terampil, dan teknologi yang tinggi
  5. Komitmen yang tinggi
  6. Dana atau modal yang cukup
  7. Sarana atau prasarana yang lengkap
  8. Keterampilan dan pengalaman
  9. Kecocokan minat atau interest terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
  10. Kepuasan konsumen
  11. Faktor internal dan eksternal berupa peningkatan akan barang dan jasa yang dipasarkan

 

Teknik Pengembangan Usaha

Teknik pengembangan usaha yang memanfaatkan sumber daya internal adalah untuk menciptakan kemampuan dan meningkatkan nilai tambah agar mencapai tujuan sumber daya usaha, diantaranya:

  1. Tanah, bahan baku, dan bangunan usaha
  2. Adanya bakat dan keahlian wirausaha dalam memimpin pengembangan usaha
  3. Modal yang cukup
  4. Manajemen yang diterapkan
  5. Tenaga kerja yang ahli dan terampil
  6. Teknologi yang diterapkan
  7. Kemitraan dan modal ventura

Langkah-langkah teknik pengembangan usaha:

Langkah I , wirausaha menetapkan gambaran pasaran hasil produksinya,sbb:

  1. Mencari konsumen yang dituju
  2. Menentukan banyaknya produk yang dibutuhkan konsumen
  3. Menetapkan harga jual sesuai daya beli konsumen
  4. Membuat ukuran modelnya dan macam produk yang diminati konsumen
  5. Menciptakan mutu produk dan manfaat yang diminati konsumen
  6. Menciptakan kemasan yang diminati konsumen
  7. Menciptakan selera dan minat konsumen serta tanggapan terhadap produk

Langkah II, wirausaha harus menciptakan saluran distribusi tepat, dengan cara:

  1. Disalurkan langsung kepada konsumen
  2. Disalurkan secara tidak langsung
  3. Disalurkan secara semi langsung

Langkah III, wirausaha harus dapat memproduksi produk, dengan cara:

  1. Membuat produk dengan menggunakan mesin
  2. Membuat kemasan yang menarik dan digemari konsumen
  3. Membuat warna produk yang menarik dan disenangi konsumen
  4. Membuat jenis dan bentuk produk yang diminati konsumen
  5. Membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen

Langkah IV, wirausaha dapat mengawasi dan mengendalikan produk, sbb:

  1. Mengawasi dan mngendalikan hasil produk
  2. Membuat catatan hasil pengawasan/pengendalian produk terutama terkait kualitas dan manfaatnya.

Langkah V, wirausaha daapt mencari dan memperoleh bahan baku, dengan cara sbb:

  1. Memcari bahan baku dengan mudah
  2. Menyiapkan persediaan bahan baku dengan cukup
  3. Menyiapkan dan melaksanakan transportasi dengan baik
  4. Mencari dan mnyediakan tenaga kerja terampil

Langkah VI, wirausaha dapat memelihara sarana dan prasarana dengan cara:

  1. Meningkatkan pemeliharaan dan merawat fisik pabrik dan bangunan
  2. Mengoptimalkan pelaksanaan dan ketatausahaan, pembukuan, adminstrasi, dan peraturan pemerintah
  3. Menerapkan efisiensi penggunaan waktu pengembangan usaha, tenaga kerja, dan pembiayaan usaha.
  4. Melaksanakan dan menggunakan prinsip-prinsip ekonomis dan manajemen usaha.

Realisasi Pengembangan Usaha

a. Pengembangan usaha yang sudah adah, dapat dilakukan dengan  beberapa cara:

  1. Usaha yang sudah ada, produk yang ditawarkan bukan produk lama, tetapi produk baru atau produk yang sudah diperbarui menyangkut kualitas, model, desain, dan manfaat produk yang diminati dan disenangi oleh konsumen
  2. Strategi diversifikasi produk, wirausaha harus membuat produk baru yang berbeda dengan yang sudah ada agar diminati konsumen.
  3. Strategi penetrasi pasar, dengan menjual jenis produk lama dalam jumlah yang lebih besar ke pasar lama.
  4. Strategi manajemen usaha, suatu transisi pengambilan keputusan manajerial dalam merealisasikan pengeambangan usaha.
  5. Strategi menyisihkan uang, dengan cara:

–          Memanfaatkan dana-dana penyusutan

–          Menyisihkan laba yang diperoleh

–          Penjualan aktiva yang tidak terpakai

–          Penjualan produk secara kontan (diskon)

b. Membeli perusahaan lain

Hal yang perlu diperhatikan:

      • Memeriksa kondisi fasilitas, peralatan mesin-mesin, dan badan hukumnya
      • Memeriksa semua dokumen-dokumennya
      • Menyelidiki apa yang menyebabkan pemilik perusahaan lama menjualnya
      • Menyelidiki bagaimana jalannya usaha perusahaan pada tahun-tahun terakhir.
      • Menyelidiki dan menghubungi para relasi usahanya terutama yang menyangkut perbekalan dan pemasarannya.

c. Stratetgi suksesi/alih generasi

Alih generasi penerus perusahaan biasanya diambil dari anggota keluarga atau teman, bahkan dari karyawan yang paling setia, prestatif, semangat potensial, dan mampu mengembangkan usaha. Ada 2 hal yang harus diperhatikan wirausaha dalam pengembangan strategi alih generasi, sbb:

    • Mendidik kader pemimpin yang potensial, berbakat, pintar, prestatif, aktif, inisiatif, dan produktif guna merealisasikan pengembangan usaha
    • Menyiapkan kader pengganti atau usaha dari perusahaan perseorangan menjadi firma, CV, atau PT

 

 

Atau bisa di download dengan meng-klik link biru di bawah ini ;

Mengevaluasi Hasil Usaha

Menerapkan Fungsi Manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) Dalam Aspek Perusahaan


Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya mengatur, mengurus atau mengelola.

Manajemen dapat diartikan sebagai:

  • Manajemen sebagai suatu proses
  • Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
  • Menajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)

Menurut George Robert Terry:

“manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).

Tujuan manajemen:

  • Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan output.

Manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan:

Ket:

“ Semakin tinggi jabatan seseorang, maka jumlah akan semakin sedikit, sedangkan tugas dan tanggung jawabnya akan semakin besar. Sedangkan semakin rendah jabatan seseorang, maka jumlah pemegang jabatan tersebut akan semakin banyak dan tanggung jawabnya semakin kecil.”

Fungsi Manajemen:

Perencanaan (planning)

Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:

  • Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
  • Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
  • Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
  • Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.

Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu:

  • Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
  • Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan

 Pengorganisasian (organizing)

Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi.

Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.

Pelaksanaan atau penerapan (actuating)

Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.

Pengawasan (controlling)

Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan  hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.

Penerapan Fungsi Manajemen dalam Aspek Perusahaan

Pengelolaan fasilitas dan bahan baku

Fasilitas kantor maupun fasilitas produksi sangat diperlukan perusahaan untuk menunjang keberhasilan usaha. Kelengkapan fasilitas yang diperlukan perusahaann haruslah dapat menghemat biaya dan menambah efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan. Fasilitas haruslah dipelihara, karena:

  • Akan memperpanjang umur ekonomis fasilitas tersebut
  • Proses dapat berjalan lancar karena jarang terjadi kemacetan mesin
  • Menghindarkan kemungkinan kerusakan berat/total dari fasilitas produksinya
  • Kualitas produk dapat dipertahankan karena proses produksi selalu terkendali
  • Dapat menekan biaya pemeliharaan fasilitas
  • Aliran bahan baku dapat berjalan normal, maka biaya penyimpanan juga dapat ditekan.

Perbekalan produksi meliputi semua barang dan bahan-bahan baku yang dimiliki perusahaan dan digunakan proses produksi. Bahan adalah unsur yang melekat dan secara langsung terlibat pada produk yang bersangkutan.

Bahan dapat dibedakan atas dua: bahan baku dan bahan pembantu.

Bahan baku: bahan utama yang diproses atau diolah menjadi produksi jadi

Bahan baku yang dibutuhkan:

  • Bahan baku untuk proses produksi
  • Bahan baku setengah jadi

Bahan pembantu: bahan yang ditambahkan dan sifatnya hanya untuk melengkapi.

Bahan pembantu yang dibutuhkan:

  • Bahan pembantu untuk proses produksi
  • Bahan pengemas produk

Tujuan pengendalian persediaan adalah:

  • Menjaga agar barang dagangan jangan sampai kekurangan
  • Menjaga agar perusahaan jangan sampai menghentikan kegiatan usahanya
  • Menjaga agar perusahaan jangan sampai mengecewakan langganannya
  • Mengatur jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan kekurangan atau kelebihan

Kerugian jika persediaan bahan baku terlalu besar:

  • Besarnya biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan
  • Besarnya dana investasi yangb terserap pada persediaan bahan baku dapat menghambat alokasi dana investasi di bidang lain.
  • Resiko kerusakan lebih tinggi yang dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan bahan baku
  • Kerugian bila penurunan harga bahan baku di pasaran

Kelemahan jika persediaan bahan baku terlalu sedikit:

  • Kebutuhan proses produksi sering kurang
  • Menghambat kelancaran proses produksi dan mengakibatkan ketidakstabilan kualitas dan kuantitas produk
  • Frekuensi pembelian bahan baku sangat tinggi justru memboroskan dana pengadaannya.
  • Jarang mendapatkan diskon pembelian karena jumlah pembelian selalu kecil

Untuk memperlancar pengadaan bahan baku yang ideal, wirausahawan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Membuat daftar jenis-jenis bahan baku yang dibutuhkan, persyaratannya, dan jumlahnya
  • Membuat jadwal, kapan bahan baku itu dibutuhkan oleh perusahaan.
  • Mencari bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengan cara penawaran umum
  • Melaksanakan pembelian bahan baku sesuai jadwal dan program perusahaan
  • Melaksanakan penyimpanan bahan baku di dalam gudang milik perusahaan
  • Menempatkan tenaga pelaksana proses produksi
  • Menempatkan tenaga pengawas yang bertangggung jawab terhadap terlaksananya proses produksi yang sesuai dengan program perusahaan.

Barang dagang dipajang dalam bentuk window display, interior display, dan eksterior display

Metode penilalaian persediaan bahan baku di toko/perusahaan

1)         Metode FIFO (first in first out)

Bahan baku yang lebih dulu ada dalam persediaan akan lebih dahulu digunakan dalam proses produksi secara urut. Apabila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis digunakan atau dijual, maka penggunaan/penjualan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya.

2)        Metode LIFO (last in first out)

Bahan yang terakhir dalam persediaan, justru akan lebih dahulu digunakan dalam proses produksi/lebih dahulu dikeluarkan.

Mendeteksi barang dagangan:

  • Buku pembelian: buku pembelian tunai, pembelian kredit, dan buku persediaan barang
  • Buku penjualan: buku penjualan tunai dan kredit
  • Perlengkapan lainnya: buku voucher untuk mencatat pembayaran hutang, faktur penjualan dan nota, materai, kuitansi, dan surat jalan/pengantar barang
  • Keamanan barang: a) check point/label elektronik, alat pengaman barang, b) kamera, alat pengaman, c) cermin yang dipasang di berbagai sudut toko/perusahaan.
  • Tanggung jawab: petugas/karyawan/staf pimpinan toko memegang peranan penting

Mengelola Sumber Daya Manusia

Prinsip pengelolaan sumber daya manusia:

  • Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai asset atau kekayaan perusahaan yang utama
  • Tenaga kerja sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk berbakti pada perusahaan dan masyarakat lingkungannya.
  • Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada pekerjaan dan pada perusahaannya.
  • Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja untuk mencapai kepentingan bersama.
  • Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan atau peningkatan jaringan kerja (networking)

Langkah-langkah pengelolaan SDM yang bekerja di dalam perusahaan:

  • Menentukan kebutuhan pegawai/karyawan dan tujuan yang akan dicapai perusahaan
  • Mengadakan observasi dan penelitian tentanng SDM
  • Menyelesaikan masalah-masalah SDM di dalam perusahaan dengan menetapkan metode yang diperkirakan ada frelevansinya dengan kperluan pengelolaan SDM yang berkualitas di dalam perusahaan
  • Berdasarkan hasil pemilihan dan hasil percobaan terhadap SDM sebagai pegawai/ karyawan di dalam perusahaan, akan ditemukan metode-metode atau alternatif penyelesaian pengelolaan SDM yang berkualita sebagai tenaga kerja di dalam perusahaan
  • Metode-metode yang telah dipilih dan diuji, terus dievaluasi berdasarkna hasil pengalaman wirausaha di dalam mengelola SDm di perusahaannya.
  • Akhirnya, wirausaha melaksanakan metode pengelolaan SDM yang sudah ditentukan dengan menetapkan pelaksana-pelaksana atau petugas yang ada di perusahaan.

Tahapan-tahapan dalam membuat pengelolaan SDM meliputi: ramalan, sasaran, kebijaksanaan, program, faktor waktu, prosedur kerja, dan anggaran biaya.

Maksud dan tujuan pengelolaan SDM:

  • Mendapatkan pegawai/karyawan dan membinanya dalam rangka mendayagunakan SDm yang berkualitas didalam melaksanakan pekerjaannya
  • Meningkatkan kreativitas, inovatif, prestatif, dan keterampilan kerja pegawai/karyawan di dalam perusahaan milik wirausaha
  • Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang lebih baik, harmonis, dan serasi di antara para pegawai/karyawan, baik secara vertikal maupun horizontal

Pengembangan pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan / pendidikan kepada karyawan agar mereka memperoleh kemampuan, ketrampilan, dan keahlian di dalam melaksanakan pekerjaan.

Peranan pengelolaan SDM:

  • Pelaksana proses pengembangan usaha/bisnis
  • Kunci maju mundurnya kegiatan usaha/bisnis
  • SDM yang produktif, inovatif, dan prestatif
  • Perencana dan pengatur organisasi di dalam perusahaan milik wirausaha
  • Modal dasar pengembangan usaha atau bisnis
  • Dinamisator pengembangan dan kemajuan usaha atau bisnis
  • Pengendali proses produksi yang efektif dan efisien
  • Penggerak manajemen usaha/bisnis
  • Adminstrator kepegawaian di dalam perusahaan milik wirausaha
  • Generator ketenagakerjaan di dalam perusahaan milik wirausaha

Tujuan penilaian SDM yang berkualitas:

  • Pertimbangan untuk tambahan gaji/upah/bonus
  • Menilai aktivitas, kreativitas dan inovatif pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas
  • Menilai kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas
  • Pertimbangan untuk promosi pegawai/karyawan perusahaan

Parameter penilaian dan pengelolaan SDM:

  • Kejujuran pegawai
  • Tanggung jawab dalam bekerja
  • Keandalan dan kemahiran
  • Kualitas pekerjaan
  • Inisiatif, inovatif, dan presentatif
  • Pemanfaatan waktu dalam bekerja
  • Sikap pegawai terhadap perusahaan
  • Pengetahuan pegawai terhadap perusahaan
  • Kerjasama pegawai di dalam perusahaan
  • Kehadiran dan kerajinan pegawai bekerja di dalam perusahaan

Pelaksanaan Pengelolaan SDM:

1)      Latihan dan Pendidikan

Macam-macam latihan dan pendidikan:

  • Latihan industri (industrion training): bertujuan membantu pegawai/karywan dalam menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
  • Latihan tugas (job training): bertujuan memberikan instruksi kepada pegawai/karyawan guna melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam perusahaan
  • Latihan supervisor (supervisor training): bertujuan untuk melatih pegawai/karyawan tentang bagaimana memeriksa dan mengawasi kegiatan pekerjaan dalam perusahaan
  • Latihan manajemen (management training): bertujuan untuk melatih pegawai/karyawan yang memangku suatu jabatan tertentu di dalam perusahaannya, misalnya untuk menjadi sekretaris atau akuntan
  • Latihan pengembangan pimpinan (executive development): bertujuan untuk pengembangan pimpinan/manajer perusahaan milik wirausaha agar mereka memperoleh kemampuan memimpin anak buanhnya dalam rangka pengembangan usaha

2)      Mutasi

Adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.

Tujuan mutasi:

    • Meningkatkan produktivitas kerja
    • Mendayagunakan pegawai
    • Mengembangkan kecakapan dan keterampilan pegawai
    • Menin gkatkan tenaga kerja ahli pada unit-unit yang membutuhkan dalam perusahaan\
    • Mengisi jabatan-jabatan yang belum terisi dalam perusahaan

Alasan perlu adanya mutasi:

    • Menempatkan pegawai/karyawan yang tepat pada jabatan tertentu
    • Meningkatkan prestasi kerja
    • Menanamkan rasa senang dalam melaksanakan tugas/bekerja
    • Menimbulkan rasa puas dalam bekerja
    • Meningkatkan ilmu pengetahuan dan kecakapan pegawai
    • Menghilangkan rasa jenuh atau bosan dalam bekerja

3)      Promosi

Adalah: kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan maupun tanggungjawab seorang  pegawai/karyawan dalam suatu struktur organisasi di perusahaan

Tujuan diadakannya promosi:

    • Dapat meningkatkan semangat kerja
    • Merupakan suatu penghargaan terhadap pegawai/karyawan yang cukup membanggakan
    • Dapat menjamin stabilitas kepegawaian di dalam perusahaan
    • Menanamkan rasa kepuasan di dalam bekerja
    • Meningkatkan produktivitas
    • Menambah harga diri yang kuat pada waktu bekerja
    • Dapat meningkatkan kegairahan didalam bekerja
    • Adanya motivasi ke arah prestasi para pegawai/karyawan

Manfaat evaluasi SDM melalui promosi sbb:

    • Alat motivasi SDM
    • Alat memperbaiki kesalahan pada waktu bekerja
    • Alat untuk meningkatkan SDM dalam hal kecakapan, keterampilan, dan kemampuannya dalam bekerja

Mengelola proses produksi

 Proses produksi adalah suatu kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man, money, material, method) untuk menghasilkan suatu produk.

Karakterisitik proses produksi:

=Dilihat dari proses produksi=

  • Produksi langsung, meliputi:
    • Produksi primer: produksi dari alam langsung, ex: perikanan, pertambangan, dsb.
    • Produksi sekunder: proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang yang sudah ada, ex: kayu untuk membangun rumah, jembatan,dsb.
  • Produksi tidak langsung, yaitu; proses produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau produk dalam bentuk jasa, ex; kesehatan oleh dokter, perbaikan kendaraan oleh montir,dsb.

=Dilihat dari sifat proses produksi=

  • Proses ekstraktif, yaitu proses produksi dengan mengambil langsung dari alam
  • Proses analitik, yaitu proses produksi yang berupa kegiatan memisahkan suatu barang menjadi bermacam-macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya.
  • Proses fabrikasi, yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa  bentuk produk baru
  • Proses sintetik, yaitu proses mengkombinasikan beberapa bahan ke dalam satu bentuk produk,  atau sering disebut proses perakitan.

=Dilihat dari jangka waktu produksi=

  • Proses terus menerus, yaitu proses produksi yang menggunakan fasilitas-fasilitas produksi untuk mengahasilkan produk yang dilakukan secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh musim atau cuaca dan waktu. Sifat produknya beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar.
  • Proses secara terputus-putus, yaitu proses produksi yang kegiatan produksinya berjalan tidak setiap saat, tetapi tergantung beberapa hal, misalkan produksi berdasarkan pesanan, prosukdi berdasarkan musim tertentu,dsb.

Sebelum melakukan kegiatan produksi, terlebih dahulu harus membuat rencana prosuk dan produksinya, terkait denngan persoalan mendasar yang harus dijawab, yaitu:

1)      What, barang apa yang akan dihasilkan?

2)      How, bagaimana cara produksinya dan

3)      How much, berapa banyak yang akan dihasilkan

Perbedaan perencanaan produk dan perencanaan produksi:

Aspek

Perencanaan produk

Perencanaan produksi

Sasaran Rencana tentang apa (what) dan berapa banyak (how much) yang dapat diproduksi perusahaan. Rencana tentang apa dan berapa banyak yang akan diproduksi perusahaan untuk waktu/proses produksi tertentu.
Waktu Jangka waktu penggunaan bersifat jangka panjang. Jangka waktu biasanya untuk satu tahun berjalan, dan biasanya ada perubahan tiap bulan.
Manfaat Berguna untuk menyusun layout pabrik, lingkungan kerja serta perekrutan tenaga kerja. Berguna antara lain untuk menyusun schedule produksi, menghitung kebutuhan bahan utama dan bahan penolong, dan upah tenaga kerja.

Sebelum menetapkan langkah-langkah perencanaan produksi, setiap perusahaan harus mempertimbnagkan hal-hal berikut:

  • Jumlah kebutuhan produksi per produk untuk jangka waktu tertentu
  • Kebijakan persediaan terhadap jumlah persediaan bahan baku/penolong, bahan setengah jadi dan bahan jadi.
  • Kebijakan kapasitas mesin/ kapasitas produksi.
  • Tersedianya fasilitas produksi yang memadai.
  • Tersedianya bahan baklu, bahan penolong dna tenaga kerja.
  • Jumlah produksi yang ekonomis.
  • Jadwal produksi dalam satu periode anggaran tertentu.
  • Skala produksi dan karakteristik proses produksi.
  • Dana lain-lain, termasuk dampak dari lamanya proses produksi.

Aspek produksi lain yang harus diperhatikan:

  • Lokasi produksi, yang paling efisien dan strategis baik bagi perusahaan/wirausaha dan konsumen/pelanggan
  • Volume operasi, prediksi kebutuhan pasar akan produk yang dihasilkan.
  • Mesin dan peralattan, yang sesuai dengan kemajuan teknologi produksi saat ini, dimana kapasitas produksi disesuaikan dengan luas produksi (tidak over kapasitas)
  • Bahan baku dan bahan penolong dalam jumlah yang cukup.
  • Tenaga kerja, seimbang dengan tingkat produksi.
  • Tata letak/layout, harus tepat sehingga mengurangi kesalahan selama proses produksi berlangsung.

Sistem pengendalian produksi:

  • Pengendalian proses produksi, menetapkan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi pada periode mendatang, teknik penyelesesaian proses produksi, waktu dimulainya proses produksi, dan waktu penyelesaian proses produksi.
  • Pengendalian bahan baku, kecukupan bahan baku untuk kelancaran kegiatan proses produksi, tidak boleh kosong, sangat sedikit atau terlalu banyak.
  • Pengendalian tenaga kerja, keseimbangan antara pekerja dengan kebutuhan proses produksi, baik dari segi jumlah, waktu kerja dan keahliannya.
  • Pengendalian biaya produksi, dengan menggunakan acuan BEP dan biaya yang relevan, sehingga tidak ada over cost.
  • Pengendalian kualitas produk, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
  • Pengendalian pemeliharaan, mengacu pada sarana, prasaran dan fasilitas proses produksi yang baik dan teratur demi kelancaran proses produksi.

Pengendalian mutu produk

Unsur-unsur yang harus tersedia dalam pengendalian mutu produk, yaitu petugas pengawas produk, alat-alat standar untuk mengukur mutu produk, tempat-tempat produk yang perlu diawasi dan batas penyimpanan produk.

Tujuan pengendalian produk:

  • Pengawasan terhadap bahan-bahan yang masuk ke pabrik
  • Pengawasan terhadap tingkat kegiatan proses produksi
  • Pengawasan terhadap produk yang sudah selesai sebelum dipasarkan
  • Tes-tes produk dari konsumen
  • Penyelidikan sebab-sebab kesalahan yang timbul selama proses produksi

Mengelola keuangan

Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam mengelola keuangan:

  • Membuat pembukuan yang teratur dan tertib, mencatat semua yang masuk dan keluar dengan rincian yang jelas tentang jumlah, asalnya, tujuannya, tanggalnya dan keterangan lainnya.
  • Memeriksa keabsahan semua bukti pembayaran
  • Memeriksa harta pribadi dan keuangan perusahaan
  • Menentukan gaji para tenaga kerja, termasuk pemilik sendiri
  • Membuat anggaran untuk tepat aspek keuangan dan membandingkan realisasinya
  • Menggunakan jasa bank dengan sebaik-baiknya.

Pengelolaan keuangan yang baik dengan penyelenggaraan administrasi yang tertib, akan memberikan informasi:

  • Jumlah laba yang diperoleh
  • Posisi harta, utang dan modal perusahaan
  • Kegiatan perusahaan seperti penjualan, pemasaran, utang, piutang, persediaan barang dagangan.
  • Laporan pajak, laporan penghasilan,dsb.

Aspek-aspek pengelolaan keuangan:

1)      Mengelola modal kerja

Modal kerja adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan penghasilan langsung (current income) sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada suatu periode tertentu.

2)      Mengelola piutang

Biasanya memberikan piutang jauh lebih mudah daripada penagihannya, oleh karena itu perusahaan harus pandai dalam membuat kebijakan agar piutang cepat terbayar. Misalnya, jika saat belum melunasi piutang-piutangnya maka pelanggan tidak dapat diberi piutang lagi.

3)      Mengelola kas

Setiap perusahaan selalu membutuhkan uang tunai (kas) untuk menjalankan usahanya. Kas tersebut digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari seperti pembelian bahan baku, upah pegawai, pembayaran utang.

Komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan keuangan:

  • Kebutuhan dana, yaitu keseluruhan kebutuhan dana yang harus dipenuhi guna mendukung kelancaran kegiatan usaha, misalkan dana untuk aktiva tetap, modal kerja, pembiayaan awal,dsb.
  • Sumber dana, dari mana dana itu diperoleh juga harus diperhatikan. Hal ini untuk menjaga agar kondisi neraca tetap dalam keadaan sehat, yaitu perbandingan antara kewajiban dengan modal yang tidak terlalu jauh. Sumber dana dapat diperoleh dari sumber internal dan eksternal.
  • Proyeksi neraca, perlu dperhatikan bagaimana kondisi keuangan perusahaan, hal ini untuk mengetahui kekayaan perusahaan dan kondisi  keuuangan yang lain yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha secara keseluruhan, misalnya kondisi saldo aktiva lancar, aktiva tetap,  kewajiban jangka pendek, dan jangka panjang, kekayaan bersih dsb.
  • Proyeksi laba rugi, sangat penting dalam memperkirakan kondisi laba rugi perusahaan pada masa yang akan datang. Kompenen dalam proyeksi ini meliputi proyeksi penjualan, proyeksi biaya, proyeksi keuntungan, dsb.
  • Proyeksi arus kas, meliputi arus kas masuk, kondisi arus kas keluar dan kondisi arus kas masuk bersih dalam satu periode produksi atau usaha.

Langkah-langkah pengelolaan keuangan usaha:

  1. Menetapkan tujuan pengelolaan keuangan usaha
  2. Menetapkan tingkat dan target efisiensi usaha
  3. Mengembangkan pengelolaan keuangan usaha secara menyeluruh untuk memberikan peta peluang usaha pada masa mendatang
  4. Mengevaluasi fakta dan data angka keuangan usaha
  5. Mengevaluasi strategi kemajuan dan pengembangan pengelolaan keuangan usaha
  6. Memeriksa kebenaran pengelolaan keuangan usaha dan merevisi jika ada kesalahan dan peyimpangan
  7. Mendokumenatasikan data-data dan fakta pengelolaan keuangan usaha

Mengelola administrasi

Merupakan kegiatan bersama yang terdapat disetiap perusahaan. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dicatat harus ditelusuri semua kegiatan usaha, kemudian dikelompokkan menurut jenis kegiatannya.

Kategori pengelolaan administrasi
Administrasi pengelolaan persediaan
  1. Kartu barang
  2. Metode pengelolaan barang
  3. Buku inventaris pengelolaan barang
  4. Metode penyimpanan barang
  5. Tempat penyimpanan barang
Administrasi pembukuan
  1. Buku untuk mencatat transaksi harian
  2. Buku jurnal
  3. Buku besar
  4. Buku neraca (neraca saldo, lajur, dan perubahan modal
  5. Laporan laba-rugi
Sistem pembukuan dan administrasi perkantoran
  1. Sistem pencatatan surat menyurat
  2. Data kepegawaian
  3. Peraturan perusahaan
  4. AD/ART
Sistem penunjang produksi
  1. Buku inventaris peralatan dan perlengkapan produksi
  2. Buku pengelolaan, pengawasan, dan perawatan peralatan produksi
  3. Buku laporan produksi umum
Administrasi pembukaan usaha

Sistem pembukuan ada dua metode:

1)      System cash basis (dasar tunai)

Yaitu sistem pembukuan yang mendasarkan pada transaksi tunai dan kas untuk menentukan pengakuan pendapatan, beban, atau biaya.

Penhasilan neto dihitung dari jumlah penerimaan kas dari penghasilan bruto dikurangi dengan jumlah pengeluaran kas untuk beban. Sistem akuntasi ini pembukuannya sangat sederhana dan banyak digunakan oleh para pengusaha kecil yang memiliki transaksi tidak terlalu banyak dan kompleks.

2)      System accrual basis (dasar himpun)

Yaitu sistem pembukuan yang mendasarkan pada pengakuan pendapatan dan beban atau biaya sesuai periode atau tahun, artinya untuk menentukan laba usaha dengan cara menghitung semua pendapatan pada periode tertentu dikurangi dengan semua beban atau biaya pada periode yang bersangkutan.

Dalam sistem pembukuan ini semua prosedur dan teknik akuntansi dilaksanakan secara lengkap berdasarkan prinsip dan prosedur akuntansi.

Memasarkan produk

 Pemasaran adalah serangkaian kegiatana manusia yang ditujukan untuk memperlancar serta menyempurnakan pertukaran (Philip Kotler)

Pentingnya pemasaran produk:

  1. Menganalisis situasi lingkungan dan peluang pasar
  2. Menetapkan strategi pemasaran produk/jasa
  3. Mengembangkan sasaran pemasaran produk/jasa
  4. Menciptakan taktik/tindakan pelaksanaan pemasaran produk.

Tujuan pemasaran produk:

  1. Membawa kearah peningkatan koordinasi dalam pemasaran produk
  2. Menetapkan standar prestasi untuk mengukur hasil pemasaran produk
  3. Memberikan dasar yang logis untuk pengambilan keputusan dalam pemasaran produk.
  4. Meningkatkan kemampuan untuk menhadapi perubahan-perubahan dalam pemasaran produk.
  5. Memberikan pendekatan yang teratur bagi usaha, a.l:
    • Pengendalian di dalam usaha-usaha kegiatan pemasaran produk
    • Menjamin keserasian antara bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan
    • Menyelaraskan kegiatan pemasaran produk
    • Menggunakan cara-cara berusaha dalam bidang pemasaran produk secara optimal.

Strategi pemasaran produk:

Salah satu strategi pemasaran produk adalah marketing mix, yaitu kombinasi empat variabel yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi.

  • Strategi produk, mencakup masalah bentuk penawaran secara fisik, merk, pembungkus, garansi, dan servis setelah penjualan.

Dapat dilakukan dengan cara:

    • Penetrasi pasar, strategi pemasaran untuk tetap bertahan pada produk semula, tetapi penjualannya diperbanyak
    • Pengembangan produk, melakukan pembaharuan produk/memproduksi produk baru, akan tetapi dipasarkan pada pasar yang sama.
    • Perluasan pasar, produk yang sama tetapi pasarnya diperluas.
    • Diversifikasi, dengan cara membuat produk baru dan pasar baru.
  • Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
  • Strategi harga, mencakup pertimbangan biaya,keuntungan, praktik persaingan, dan perubahan keinginan pasar.
  • Strategi promosi, mencakup periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.

Teknik pemasaran produk:

  • Pemasaran langsung, langsung dari produsen ke konsumen, ex; produk kerajinan rumah tangga dan produk home industri.
  • Pemasaran tidak langsung, pemasaran melalui perantara, ex; agen, pedagang besar, pedagang kecil, pedagang eceran, baru ke tangan konsumen.
  • Pemasaran semi langsung, hanya menggunakan satu perantara, yaitu menggunakan saluran pedagang eceran.

Ruang lingkup riset pemasaran:

Riset pasar

  1. Mengukur potensi pasar
  2. Menganalisis pasar
  3. Menyelidiki karakteristik pasar
  4. Menganalisis besarnya penjualan
  5. Memperkirakan besarnya permintaan akan produk baru
  6. Penelitian potensi dari tiap-tiap daerah penjualan.

Riset barang

  1. Meneliti barang-barang saingan
  2. Menyelidiki barang-barang yang ada
  3. Meneliti desain dan karakteristik pembungkusan
  4. Menyelidiki product mix
  5. Mengadakan penilaian dan pengujian pasar terhadap barang baru.

Riset penjualan

  1. Penetapan dan kemungkinan perubahan daerah penjualan
  2. Penelitian metode-metode penjualan yang ada
  3. Membuat ramalan penjualan
  4. Menganalisis kegiatan para penjual beserta kompensasinya
  5. Meneliti saluran distribusi.

Riset ekonomi perusahaan

  1. Melakukan peramalan jangka pendek dan jangka panjang
  2. Menyelidiki perkembangan perusahaan
  3. Menyelidiki kebijaksanaan gudang dan lokasi pabrik
  4. Menyelidiki ekspor dan kegiatan internasional
  5. Menyelidiki kegiatan karyawan perusahaan.

Pelaksanaan pemasaran produk:

Pedagang eceran
Ukuran penentuan keberhasilan wirausaha sebagai pengelola usaha di bidang pembuatan produk, yaitu produknya dapat dijual, laku, meningkatkan pemasaran, dan mendapatkan keuntungan.

Usaha jasa

  1. Menyebarkan pamflet untuk memberi informasi tentang jasa yang ditawarkan
  2. Memasang papan merk yang mencolok, menarik, dan dapat dibaca dari kejauhan.
  3. Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni
  4. Melayani konsumen dengan menyenangkan
  5. Mengadakan demonstrasi dengan cara pembuatan bidang usaha jasa
  6. Memberi hadiah khusus bagi pembeli
  7. Mengirimkan kartu lebaran/tahun baru kepada para pelanggan yang diketahui alamatnya.
  8. Memberi potongan harga khusus bagi pelanggannya

Usaha pembuatan produk

  1. Membuat produk yang berkualitas, bermanfaat,dan disenangi oleh pelanggan
  2. Menentukan siapa saja, berapa jumlah dan dimana calon pembeli produk
  3. Menyelidiki bagaimana perkembangan dan pergeseran selera/minat konsumen terhadap produk
  4. Menyelidiki siapa dan berapa serta dimana pesaing dan calon pesaing, dan apa kelebihan dan kelemahan pesaing di usaha yang sama
  5. Mengetahui kemampuan perusahaan, apakah mengikuti perkembangan teknologi atau tidak dan kemampuan karyawan dalam produksi
  6. Mengetahui perkembangan proses pembuatan produk
  7. Menyelidiki bagaimana pembungkusan produk selama ini, apaka sudah aman, menarik dan harganya relatif ringan.
  8. Menyelidiki bagaimana kerja sama antara perusahaan dan penyalur selama ini, apakah lancar atau tidak.

Bentuk lain strategi pemasaran, a.l:

  • Metode pusat pengaruh, yaitu menggunakan orang yang berpengaruh seperti pejabat pemerintahan atau ketua organisasi profesi, yang menjadi pusat pengaruh yang dapat dimanfaatkan oleh wiraniaga dalam menjual produk dan jasa.
  • Metode spotter (hubungan antar teman), yaitu menggunakan orang yang dikenal sebagai teman dan menjadikan mereka sebagai sumber informasi, meskipun bukan sebagai pusat pengaruh
  • Metode mata rantai, merupakan petunjuk dari pembeli yang puas dengan produk atau jasa yang dibeli dari suatu perusahaan melalui pelayanan wiraniaga.
  • Metode observasi, yaitu memperoleh prospek melalui observasi, misalnya dengan melakukan pengamatan pada surat kabar lokal.

Note:

atau bisa di download lewat link berikut:

Menerapkan Fungsi Manajemen POAC